Ada banyak diskusi dan baik di forum atau facebook group yang membahas bagaimana cara merawat bacan terutama yang belum kristal. Kita ketahui bahwa seperti batu akik lainnya, batu akik bacan secara natural terbentuk oleh alam. Sehingga apa yang dihasilkan dari penggalian batu bacan akan diperoleh bahan batu akik (rough gemstone) yang berbeda-beda kwalitasnya.
Bahan Bacan yang padat dan sudah kristal sebenarnya mudah dicirikan. Yang paling mudah adalah dari harga jualnya yang mahal dan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Ciri dari karakter/tipe bahan bacan padat yang kristal umumnya terlihat dari badan bahan bacan yang warnanya tua baik hijau atau kebiruannya. Dan jika disorot lampu senter, sinar akan terlihat tembus hingga ke dalam batuan. Bahan terlihat padat dan beratnya terasa ketika ditimbang oleh tangan. Jika sudah dipotong kecil-kecil maka akan tampak bahan padat tidak gompel pada sisi bahan yang telah dipotong.
Kondisi terparah adalah bahan bacan muda yang kropos dan berkapur. Karena umumnya bahan tak akan dapat dibentuk, jika dipaksakan bahan akan mudah sekali hancur saat dicoba dipotong atau digosok. Pada kondisi basah akan terlihat badan bahan bacan berwarna hijau dengan tingkat kehijauan berbeda-beda dan warna hijau lebih mudanya (sebenarnya urat batu berupa kapur yang akan memutih saat kering) seperti mengelilingi hijau yang lebih tua, atau terlihat polanya seperti bentukan jaring atau kawat nyamuk (ram). Pada saat kering terlihat jelas kapur putih mengelilingi bagian-bagian partikel kecil bahan bacan yang padat. Karakter bacan seperti ini sebaiknya dihindari karena sulit untuk membentuknya.
Semakin jernih batu bacan akan semakin tinggi tingkat kekristalannya. Tanpa bantuan senter dan kaca pembesar, bacan kristal dapat terlihat tembus hingga bagian bawah batu. Meski kristal jernih, sebaiknya lihat juga dengan bantuan senter dan kaca pembesar, lihat kejernihan batu tersebut. Batu yang terlalu jernih justru mencurigakan. Batuan akik sekristal apapun, umumnya masih menyisakan sedikit inklusi atau pola alami batuan akik.
Jadi kebanyakan inti dari cara merawat bacan adalah dengan merekayasa perubahan suhu seperti yang didapat batuan saat masih dalam tanah. Makanya ide dasar cara merawat bacan adalah dengan merendamnya dalam air dan menjemurnya di terik matahari. Cara ini cukup aman karena risiko rusaknya batu atau bahan bacan sangat kecil. Namun sebelum menerapkan salah satu kita atau tips cara merawat batu bacan, anda perlu terlebih dulu mengenal karakter bacan yang akan di-tretment.
Perlu digarisbawahi bahwa ketika belum ditemukan penggali, batuan akik seperti batu bacan ini diproses secara alami oleh alam dalam waktu yang sangat lama. Jadi ketika perubahan diinginkan dalam waktu yang singkat maka jawabannya hanya satu: sangat sulit. Kita cermati saja proses yang dilakukan alam terhadap batuan, seperti panas matahari, panas inti bumi, kandungan air dalam tanah, dinginnya suhu air dan tanah pada malam hari.
Kesalahan dalam cara merawat bacan, bahan atau batu akik dapat saja mengalami kerusakan. Ciri kerusakan yang mudah terlihat adalah badan bacan terlihat coklat menghitam, ada bagian-bagian yang seperti terbakar, warna hijau bacan yang mati (berwarna hijau solid sedikit kekuningan), sisi-sisi badan bahan bacan yang gompelnya tajam-tajam. Umumnya kesalahan perawatan adalah saat melakukan pemanasan bahan dengan rekayasa suhu atau rusak karena pemakaian zat kimia tertentu.
No comments:
Post a Comment